PEMIMPIN KELOMPOK DAN ANGGOTA KELOMPOK DALAM BKp DAN KKp
A.
Pengertian pemimpin kelompok dan anggota kelompok
Siti
Hartinah (2009:118) menjelaskan bahwa pemimpin adalah komponen yang kelima
dalam proses kelompok. Di dalam kelompok, seluruh anggota saling tergantung dan
saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dibentuknya kelompok. Kepemimpinan
berkaitan dengan pengaruh-mempengaruhi, jika seorang anggota mempengaruhi yang
lain sehingga dalam prose kelompok berjalan lebih lancar, orang tersebut dapat
dikatakan telah menunjukan kepemimpinannya.
Berikut
ini dapat beberapa definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli diantaranya
yaitu :
- Tead; Terry; Hoyt (Aniatih
: 2014)
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
- George R.
Terry (Aniatih : 2014)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada
dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja
secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Sutisna (Mulyasa, 2012 : 107)
Kepemimpinan sebagai proses
mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha kearah pencapaian
tujuan dalam situasi tertentu.
4. Soepardi (Mulyasa, 2012 : 107)
Kepemimpinan merupakan kemampuan
untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan,
menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang dan bahkan menghukum
(kalau perlu) serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen
mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan
efisien.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok
Sitti Hartinah (2009 : 86) menjelaskan anggota merupakan salah satu unsur
pokok dalam proses kehidupan kelompok. Tanpa anggota, tidaklah mungkin ada
kelompok dan kegiatan ataupun kehidupan kelompok tersebut sebagian besar
didasarkan atas peranan para anggotanya. Peranan pemimpin kelompok tidak akan
terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok dan bahkan
lebih dari itu, dalam batas-batas tertentu suatu kelompok dapat melakukan
kegiatan tanpa kehadiran peranan pemimpin sama sekali.
B.
Kekuatan atau kelebihan yang harus dimiliki oleh
pemimin kelompok
Edi
kurnanto (2013: 19-25) Seorang konselor yang baik, harus membekali diri dengan
berbagai keterampilan konseling.dalam pelaksanaan konseling kelompok, ada
beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pemimpin kelompok. Menurut
jacob, at al. (dalam Edi kurnanto, 2013: 19) keterampilan-keterampilan dasar
yang harus dimiliki konselor dalam layanan konseling kelompok sebagai berikut:
1. Aktive listening (mendengar aktif)
Mendengarkan
secara aktif melibatkan mendengarkan isi, suara dan bahasa tubuh orang yang
berbicara. Hal ini juga melibatkan komitmen berkomunikasi kepada orang yang
berbica bahwa anda benar-benar mendengarkan. Active listening sebagai pemimpin
kelompok adalah tugas yang jauh lebih kompleks karena anda mendengarkan banyak
orang pada satu waktu. Pemimpin yang terampir benar-benar mencoba untuk
mendengarkan semua anggota pada waktu yang sama dan tidak hanya utuk orang yang
sedang berbicara. Teknik utama yang digunakan ini adalah dengan mengamati bahsa
non verbal yang tampak dari gerak tubuh, ekspresi wajah dan khususnya
pergeseran tubuh.
2. Refleksi
Dalam
konseling, refleksi mencerminkan komentar untuk menyampaikan bahwa anda
memahami isi, perasaan dan apa yang di balik keduanya.
Tujuannya
adalah:
a. Untuk membantu anggota kelompok yang
sedang berbicara menjadi lebih sadar akn apa yang dia katakan.
b. Untuk berkomunikasi kepadanya bahwa anda
menyadari apa yang ia rasakan.
3. Klarifikasi dan bertanya
Beberapa
penulis telah membahas klarifikasi dan pertanyaan sebagai bagian keterampilan
yang diperlukan dalam kepemimpinan. Seringkali pemimpin rasa perlu untuk
membantu anggota mengklarifikasi pernyataan mereka. Klarifikasi dapat dilakukan
untuk kepentingan seluruh kelompok atau untuk pembicara, yaitu untuk membantu
anggota menjadi lebih sadar akan apa yang dia katakan. Ada beberapa teknik
untuk klarifikasi yang mungkin berguna bagi konselor: mempertanyakan, ulangan,
dan menggunakan anggota lain untuk memperjelas.
4. Meringkas
Keterampilan
meringkas adalah suatu keharusan bagi semua pemimpin kelompok. Tanpa ringkasan,
anggota dapat menangkap sebagian kecil atau point yang tidak relevan.
5. Menghubungkan (linking)
Menghubungkan
adalah proses menghubungkan anggota secara bersama-sama untuk memfasilitasi ikatan.
Ini adalah keterampilan yang berharga bagi para pemimpin kelompok, terutama
yang mulai tahap group, karena pemimpin menginginkan anggota untuk merasa
terhubung satu sama lain dan kepada kelompok.
6. Ceramah singkat dan pemberian informasi
Kadang-kadang
pemimpin perlu untuk memberikan informasi kepada kelompok. Dalam pendidikan
kelompok, pemimpin seringkali adalah orang yang meberikan keahlian pada subyek
seperti diet, kesehatan, mettode pengendalian kelahiran, atau jenis pendidikan
pasca sekolah menengah.
7. Mendorong dan pendukung
Karena
anda tertarik dalam profesi mebantu, anda memiliki kemugkinan besar sudah
belajar untuk memberikan dorongan dan dukungan kepada orang lain. Sebagai
pemimpin kelompok, kemampuan ini akan sangat penting dalam membantu menangani
anggota dengan situasi kecemasan baru dan berbagi ide-ide meeka atau perasaan
pribadi dengan anggota lain.
8. Pengaturan nada
Dengan
pengaturan nada suara, berarti kita menciptakan suasana untuk grup dengan
mengatur tinggi rendahnya suara saat berbicara dengan kelompok.
9. Pemodelan dan self-disclosure
Sebagai
pemimpin kelompok, pemodelan dan pengungkapan diri adalah keterampilan yang
penting. Keterampilan ini juga berguna untuk mendapatkan anggota untuk berbagi
pikiran dan perasaan.
10. Penggunaan mata
Mengetahui
bagaimana menggunakan mata anda sangat penting ketika memimpin kelompok.
Pemimpin harus menyadari bahwa bagaimana matanya dapat mengumpulkan
informasiberharga, mendorong anggota untuk berbicara, dan mungkin memecah
anggota dari berbicara.
11. Penggunaan suara
Suara
pemimpin dapat digunakan untuk mempengaruhi suasana kelompok, yaitu melalui
ketinggian nada suara, kecepatan dan kontennya. Seorang pemimpin dapat
menentukan bagaimana kualitas kelompok yang dipimpinnya memlaui isi kata-kata
dan nada suaranya.
12. Penggunaan energi pemimpin
Pemimpin
yang baik memiliki antusiasme utuk apa yang mereka lakukan. Pemimpin perlu
gembira saat memimpin, jika mereka tidak semangat, para anggota kelompok
mungkin tidak akan semangat mengikuti kegiatan kelompok.
13. Mengidentiikasi pengikut
Sebuah
keterampian yang sangat berguna bagi konselor yang memberikan layanan kelompok
adalah menemukan siapa pengikutnya yang ada dalam kelompok, yaitu anggota mana
yang dapat diandalkan untuk bersiakap kooperatif dan membantu.
14. Pemahaman multicultural
Kesadaran
tentang isu multikutural sangat penting dalam kelompok, karena sebagian besar
kelompok terdiri dari latarbelakang budaya yang beragam. Pemimpin tidak perlu
memahami berbagai budaya dari para anggota kelompok, tetapi juga perlu memahami
bagaimana setiap anggota yang beragam budaya dapat mempengaruhi partisipasinya
dalam kelompok.
15. Focusing
Terkait
dengan keterampilan focusing, jacob, at al (Edi Kurnanto, 2013:23) membahas
beberapa isu penting, yaitu bagaimana membangun focus, bertahan pada focus,
bergeser dari focus, dan memperdalam focus. Membangun focus dilakukan dengan
berbagai cara yang berbeda untuk menetapkan focus dalam kelompok yang penting
untuk dipahami adalah bahwa pemimpin biasanya sebagai pihak yang menetapkan
focus.
16. Cutting off dan Drawing out
Menurut
Jacob, at al (Edi Kurnanto, 2013:24) mengetahui bagaiman dan kapan harus
menarik keluar (drawing-out) dan memotong (cuting-off) anggota dapat
meningkatkan kualitas kelompok karena pemimpin mampu mendapatkan lebih banyak
keterlibatan dari anggota.
17. Rounds dan Dyads
Rounds
adalah suatu kegiatan dimana setiap anggota diminta untuk menanggapi stimulus
tertentu yang diajukan oleh pemimpin dengan sistem memutar.
Ada
8 manfaat penggunaan putaran (rounds):
a. Membangun kenyaman, kepercayaan, dan kohesi.
b. Mendapatkan focus anggota.
c. Mengumpulkan informasi dan mencari
energi.
d. Mengalihkan fokus untuk melibatkan semua
anggota.
e. Menarik keluar anggota yang diam.
f. Memperdalam intensitas.
g. Proses latihan.
h. Meringkas.
C.
Cara membentuk kelompok
Prayitno ( 2012: 165-166) menjelaskan bahwa
kelompok untuk BKp dan KKp dapat dibentuk melalui pengumpulan sejumlah individu
(siswa dan individu lainnya) yang berasal dari:
1.
Satu kelas siswa yang dibagi ke dalam beberapa
kelompok
2.
Kelas-kelas siswa yang berbeda dihimpun dalam
satu kelompok
3.
Peserta dari lokasi dan kondisi yang berbeda
dikumpulkan menjadi satu kelompok
Pengelompokan individu itu dibentuk dengan memperhatikan aspek-aspek
relative homogenitas dan heterogenitas sesuai dengan tujuan layanan. Data hasil
instrument, himpunan data dan sumber-sumber lainnya dapat menjadi pertimbangan
dalam pembentukan kelompok. Penempatan seseorang dalam kelompok tertentu dapat
merupakan penugasan, penetapan secara acak, ataupun pilihan bebas individu yang
bersangkutan. Dalam hal itu, seseorang atau
lebih dapat ditempatkan dalam kelompok tertentu untuk secara khusus
memperoleh layanan BKp dan KKp.
D.
Gaya kepemimpinan pemimpin kelompok dalam BKp dan
KKp
Sitti
Hartinah (2009 :123) menjelaskan pemimpin adalah orang yang mampu mengajak
orang lain atau sekelompok orang untuk melakukan tindakan-tindakan guna
mencapai tujuan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberikan
motivasi, menimbang apa yang dibutuhkan dan apa yang mungkin, mempunyai sikap
luwes, kemauan untuk berubah, serta kreatif dan toleran.
Berikut
akan dijadikan tindakan hidup kepemimpinan yang dapat disebut sebagai gaya
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dapat di teropong dari berbagai macam sudut
pandang.
1. Kekuasaan
Berdasarkan
sudut pandang tingkah laku yang ditindakan seorang pemimpin, kekuasaan dapat
secara otoriter, demokrasi, atau laissez faire.
2. Tingkah laku
Berdasarkan
sudut pandang tingkah laku yang ditindakan seorang pemimpin, terdapat lima
tingkah laku gaya kepemimpinan, yaitu:
a. Menunjukan alternatif pemecahan masalah dan
apa yang harus dilakukan oleh kelompok
b. Menjual keputusan dsengan meyakinkan
kelompok bahwa keputusan tersebut paling baik dan harus dilaksanakan oleh semua
anggota.
c. Menguju kelompok melalui lemparan dan
alternatif pemecahan masalah yang diambil setelah adanya reaksi dari kelompok.
d. Menggabungkan diri dengan kelompok dalam
arti berpartisipasi didalam kerja kelompok.
e. Menyerahkan pada kelompok kekuasaan
untuk mengambil keputusan tertentu dan mengakui keputusan tersebut.
Selain
cara-cara tersebut, kepemimpinan dari sudut pandang kedepan (orientasi)
terdapat dua gaya kepemimpinan, yaitu :
a. Berorientasi pada pencapaian tujuan,
walaupun suasana kerja tegang.
b. Berorientasi pada pemeliharaan susana
kerja yang akrab, walaupun tujuannya mungkin tidak tercapai sepenuhnya.
E.
Bentuk komunikasi dalam kelompok
Jalaluddin Rakhmat ( 1994:
152-153) menjelaskan bahwa bentuk komunikasi dapat di bedakan menjadi 2
klasifikasi yaitu:
1.
Kelompok deskriptif
Para ahli komunikasi kelompok menunjukkan tiga kategori kelompok yang
besar yaitu:
a.
Kelompok tugas: dalam kelompok tugas kelompok
melewati empat tahap yaitu: orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan. Pada
tahap pertama, setiap anggota berusaha saling mengenal, saling melengkap
perasaan orang lain, mencoba menemukan peranan dan status. Ini adalah tahap
pemetaan masalah. Pada tahap kedua konflik terjadipeningkatan perbedaan di
antara anggota. masing-masing berusaha mempertahankan posisinya, biasanya
menghubungkan diri dengan pihak yang pro dan kontra. Pada tahap ketiga,
pemunculan orang yang mengurangi tingkat perbedaan pendapat yang ada.
b.
Kelompok pertemuan: pada tahun 1960-an para
peneliti menemukan kelompok pertemuan
untuk mengembangkan diri dan membantu pertumbuhan diri. Orang yang memasuki
kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui bagaimana
mereka dipersepsikan oleh anggota lainnya.
2.
Komunikasi kelompok perspektif
Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, membuat keputusan, atau melahirkan
gagasan kreatif, membantu pertumbuhan kepribadian setiap anggota kelompok.
F. Keterampilan
yang harus dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam BKp dan KKp
Siti
hartinah (2009: 124-125) mengatakan dalam setiap kelompok, peranan pemimpin
kelompok sangat penting dan menentukan. Peranan pemimpin tersebut disesuaikan
dengan sifat dan tujuan kelompok. Meskipun peranan tersebut bisa berbeda-beda,
jelaskan bahwa setiap pemimpin kelompok (dalam hal ini kenselor) harus
menguasai dan mengembangkan kemampuan (keterampilan) dan sikap yang memadai untuk
terselenggaranya proses kegiatan kelompok secara efektif. Keterampilan dan
sikap tersebut meliputi:
1. Kehendak mempelajari dan usaha untuk
mengenal dan mempelajari dinamika kelompok, fungsi-fungsi konselor, dan
hubungan yang baik antar orang-orang didalam suatu kelompok.
2. Kesediaan menerima orang lain, yaitu
orang-orang yang menjadi anggota kelompok, tanpa pamrih pribadi.
3. Kehendak untuk dapat didekati dan
membantu tumbuhnya hubungan yang baik antar anggota kelompok.
4. Kesediaan menerima berbagai pandangan
dan sikap yang berbeda, yang barangkali sangat berlawanan dengan pandangan
pemimpin kelompok (konselor).
5. Pemusatan perhatian terhadap suasana
perasaan dan sikap seliruh anggota kelompok dan konselor sendiri.
6. Penimbulan dan pemeliharaan hubungan
yang baik antar anggota kelompok
7. Pengarahan yang teguh demi tercapainya
tujuan bersama yang telah ditetapkan.
8. Keyakinan akan kemanfaatan proses
dinamika kelompok sebagai wahana untuk membantu para anggota.
9. Rasa humor, bahagia, dan rasa puas, baik
yang dialami oleh konselor sendiri maupun orang lain.
Sehubungan
dengan keterampilan dan sikap yang menyangkut hal-hal tersebut, peranan
pemimpin kelompok dapat dijabrkan sebagai berikut:
1. Pemimpin kelompok dapat memberikan
bantuan, pengarahan, atupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
2. Pemimpin kelompok memusatkan perhatian
pada suasana perasaanyang berkembang dalam kelompok itu baik perasaan
anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3. Jika kelompok tersebut tampaknya kurang
menjurus kearah yang di maksudkan, pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang
dimaksudkan.
4. Pemimpin kelompok juga perlu memberikan
tanggapan (umpan balik) tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, baik
yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
5. Pemimpin kelompok juga diharapkan mampu
mengatur lalu lintas kegiatan kelompok sebagai pemegang aturan permainan
(menjadi pendmai, mendorong kerja sama, dan kebersamaan).
6. Selain itu, pemimpin kelompok harus
bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi didalam kelompok tidak
merusak ataupun mengikuti satu orang atau lebih anggota kelompok sehingga ia
atau mereka menjadi menderita karenanya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Manusia adalah makhluk social. Sebagai makhluk
social manusia membutuhkan interaksi yang dilakukan antar individu, akan
terciptalah kelompok atau komunitas tertentu. Ada kebiasaan bahwa orang
berkumpul dalam suatu kelompok karena mempunyai tujuan yang sama. Melalui
kelompok individu mencapai tujuannya dan
hubungan dengan orang lainnya dengan cara yang inovatif dan kreatif.
Dalam dunia bimbingan konseling, berkelompok
adalah dapat menjadi suatu sarana untuk membantu manusia dalam mencapai
perkembangan serta menjadi terapi untuk mengatasi persoalan psikologis manusia.
2.
Saran
KEPUSTAKAAN
Hartinah,
Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingann Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Kurnanto, Edi. 2013.
Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta
Prayitno. 2012. Jenis
Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP Pers.
Rahkmat, Jalaluddin. 1994.
Psikologi komunikasi. Bandung: Alfabeta.