Selasa, 14 Maret 2017

layanan BKp dan KKp


PEMIMPIN KELOMPOK DAN ANGGOTA KELOMPOK DALAM BKp DAN KKp
A.    Pengertian pemimpin kelompok dan anggota kelompok
Siti Hartinah (2009:118) menjelaskan bahwa pemimpin adalah komponen yang kelima dalam proses kelompok. Di dalam kelompok, seluruh anggota saling tergantung dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dibentuknya kelompok. Kepemimpinan berkaitan dengan pengaruh-mempengaruhi, jika seorang anggota mempengaruhi yang lain sehingga dalam prose kelompok berjalan lebih lancar, orang tersebut dapat dikatakan telah menunjukan kepemimpinannya.
Berikut ini dapat beberapa definisi kepemimpinan menurut beberapa ahli diantaranya yaitu :
  1. Tead; Terry; Hoyt (Aniatih : 2014)
Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
  1. George R. Terry (Aniatih : 2014)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.    Sutisna (Mulyasa, 2012 : 107)
Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha kearah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu.
4.    Soepardi (Mulyasa, 2012 : 107)
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang dan bahkan menghukum (kalau perlu) serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Sitti Hartinah (2009 : 86) menjelaskan anggota merupakan salah satu unsur pokok dalam proses kehidupan kelompok. Tanpa anggota, tidaklah mungkin ada kelompok dan kegiatan ataupun kehidupan kelompok tersebut sebagian besar didasarkan atas peranan para anggotanya. Peranan pemimpin kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok dan bahkan lebih dari itu, dalam batas-batas tertentu suatu kelompok dapat melakukan kegiatan tanpa kehadiran peranan pemimpin sama sekali.

B.     Kekuatan atau kelebihan yang harus dimiliki oleh pemimin kelompok
Edi kurnanto (2013: 19-25) Seorang konselor yang baik, harus membekali diri dengan berbagai keterampilan konseling.dalam pelaksanaan konseling kelompok, ada beberapa keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh pemimpin kelompok. Menurut jacob, at al. (dalam Edi kurnanto, 2013: 19) keterampilan-keterampilan dasar yang harus dimiliki konselor dalam layanan konseling kelompok sebagai berikut:
1.      Aktive listening (mendengar aktif)
Mendengarkan secara aktif melibatkan mendengarkan isi, suara dan bahasa tubuh orang yang berbicara. Hal ini juga melibatkan komitmen berkomunikasi kepada orang yang berbica bahwa anda benar-benar mendengarkan. Active listening sebagai pemimpin kelompok adalah tugas yang jauh lebih kompleks karena anda mendengarkan banyak orang pada satu waktu. Pemimpin yang terampir benar-benar mencoba untuk mendengarkan semua anggota pada waktu yang sama dan tidak hanya utuk orang yang sedang berbicara. Teknik utama yang digunakan ini adalah dengan mengamati bahsa non verbal yang tampak dari gerak tubuh, ekspresi wajah dan khususnya pergeseran tubuh.
2.      Refleksi
Dalam konseling, refleksi mencerminkan komentar untuk menyampaikan bahwa anda memahami isi, perasaan dan apa yang di balik keduanya.
Tujuannya adalah:
a.       Untuk membantu anggota kelompok yang sedang berbicara menjadi lebih sadar akn apa yang dia katakan.
b.      Untuk berkomunikasi kepadanya bahwa anda menyadari apa yang ia rasakan.
3.      Klarifikasi dan bertanya
Beberapa penulis telah membahas klarifikasi dan pertanyaan sebagai bagian keterampilan yang diperlukan dalam kepemimpinan. Seringkali pemimpin rasa perlu untuk membantu anggota mengklarifikasi pernyataan mereka. Klarifikasi dapat dilakukan untuk kepentingan seluruh kelompok atau untuk pembicara, yaitu untuk membantu anggota menjadi lebih sadar akan apa yang dia katakan. Ada beberapa teknik untuk klarifikasi yang mungkin berguna bagi konselor: mempertanyakan, ulangan, dan menggunakan anggota lain untuk memperjelas.
4.      Meringkas
Keterampilan meringkas adalah suatu keharusan bagi semua pemimpin kelompok. Tanpa ringkasan, anggota dapat menangkap sebagian kecil atau point yang tidak relevan.
5.      Menghubungkan (linking)
Menghubungkan adalah proses menghubungkan anggota secara bersama-sama untuk memfasilitasi ikatan. Ini adalah keterampilan yang berharga bagi para pemimpin kelompok, terutama yang mulai tahap group, karena pemimpin menginginkan anggota untuk merasa terhubung satu sama lain dan kepada kelompok.
6.      Ceramah singkat dan pemberian informasi
Kadang-kadang pemimpin perlu untuk memberikan informasi kepada kelompok. Dalam pendidikan kelompok, pemimpin seringkali adalah orang yang meberikan keahlian pada subyek seperti diet, kesehatan, mettode pengendalian kelahiran, atau jenis pendidikan pasca sekolah menengah.
7.      Mendorong dan pendukung
Karena anda tertarik dalam profesi mebantu, anda memiliki kemugkinan besar sudah belajar untuk memberikan dorongan dan dukungan kepada orang lain. Sebagai pemimpin kelompok, kemampuan ini akan sangat penting dalam membantu menangani anggota dengan situasi kecemasan baru dan berbagi ide-ide meeka atau perasaan pribadi dengan anggota lain.
8.      Pengaturan nada
Dengan pengaturan nada suara, berarti kita menciptakan suasana untuk grup dengan mengatur tinggi rendahnya suara saat berbicara dengan kelompok.
9.      Pemodelan dan self-disclosure
Sebagai pemimpin kelompok, pemodelan dan pengungkapan diri adalah keterampilan yang penting. Keterampilan ini juga berguna untuk mendapatkan anggota untuk berbagi pikiran dan perasaan.
10.  Penggunaan mata
Mengetahui bagaimana menggunakan mata anda sangat penting ketika memimpin kelompok. Pemimpin harus menyadari bahwa bagaimana matanya dapat mengumpulkan informasiberharga, mendorong anggota untuk berbicara, dan mungkin memecah anggota dari berbicara.
11.  Penggunaan suara
Suara pemimpin dapat digunakan untuk mempengaruhi suasana kelompok, yaitu melalui ketinggian nada suara, kecepatan dan kontennya. Seorang pemimpin dapat menentukan bagaimana kualitas kelompok yang dipimpinnya memlaui isi kata-kata dan nada suaranya.
12.  Penggunaan energi pemimpin
Pemimpin yang baik memiliki antusiasme utuk apa yang mereka lakukan. Pemimpin perlu gembira saat memimpin, jika mereka tidak semangat, para anggota kelompok mungkin tidak akan semangat mengikuti kegiatan kelompok.
13.  Mengidentiikasi pengikut
Sebuah keterampian yang sangat berguna bagi konselor yang memberikan layanan kelompok adalah menemukan siapa pengikutnya yang ada dalam kelompok, yaitu anggota mana yang dapat diandalkan untuk bersiakap kooperatif dan membantu.
14.  Pemahaman multicultural
Kesadaran tentang isu multikutural sangat penting dalam kelompok, karena sebagian besar kelompok terdiri dari latarbelakang budaya yang beragam. Pemimpin tidak perlu memahami berbagai budaya dari para anggota kelompok, tetapi juga perlu memahami bagaimana setiap anggota yang beragam budaya dapat mempengaruhi partisipasinya dalam kelompok.
15.  Focusing
Terkait dengan keterampilan focusing, jacob, at al (Edi Kurnanto, 2013:23) membahas beberapa isu penting, yaitu bagaimana membangun focus, bertahan pada focus, bergeser dari focus, dan memperdalam focus. Membangun focus dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda untuk menetapkan focus dalam kelompok yang penting untuk dipahami adalah bahwa pemimpin biasanya sebagai pihak yang menetapkan focus.
16.  Cutting off dan Drawing out
Menurut Jacob, at al (Edi Kurnanto, 2013:24) mengetahui bagaiman dan kapan harus menarik keluar (drawing-out) dan memotong (cuting-off) anggota dapat meningkatkan kualitas kelompok karena pemimpin mampu mendapatkan lebih banyak keterlibatan dari anggota.
17.  Rounds dan Dyads
Rounds adalah suatu kegiatan dimana setiap anggota diminta untuk menanggapi stimulus tertentu yang diajukan oleh pemimpin dengan sistem memutar.
Ada 8 manfaat penggunaan putaran (rounds):
a.       Membangun kenyaman, kepercayaan, dan kohesi.
b.      Mendapatkan focus anggota.
c.       Mengumpulkan informasi dan mencari energi.
d.      Mengalihkan fokus untuk melibatkan semua anggota.
e.       Menarik keluar anggota yang diam.
f.       Memperdalam intensitas.
g.      Proses latihan.
h.      Meringkas.
C.    Cara membentuk kelompok
Prayitno ( 2012: 165-166) menjelaskan bahwa kelompok untuk BKp dan KKp dapat dibentuk melalui pengumpulan sejumlah individu (siswa dan individu lainnya) yang berasal dari:
1.      Satu kelas siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok
2.      Kelas-kelas siswa yang berbeda dihimpun dalam satu kelompok
3.      Peserta dari lokasi dan kondisi yang berbeda dikumpulkan menjadi satu kelompok
Pengelompokan individu itu dibentuk dengan memperhatikan aspek-aspek relative homogenitas dan heterogenitas sesuai dengan tujuan layanan. Data hasil instrument, himpunan data dan sumber-sumber lainnya dapat menjadi pertimbangan dalam pembentukan kelompok. Penempatan seseorang dalam kelompok tertentu dapat merupakan penugasan, penetapan secara acak, ataupun pilihan bebas individu yang bersangkutan. Dalam hal itu, seseorang atau  lebih dapat ditempatkan dalam kelompok tertentu untuk secara khusus memperoleh layanan BKp dan KKp.

D.    Gaya kepemimpinan pemimpin kelompok dalam BKp dan KKp
Sitti Hartinah (2009 :123) menjelaskan pemimpin adalah orang yang mampu mengajak orang lain atau sekelompok orang untuk melakukan tindakan-tindakan guna mencapai tujuan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi, menimbang apa yang dibutuhkan dan apa yang mungkin, mempunyai sikap luwes, kemauan untuk berubah, serta kreatif dan toleran. 
Berikut akan dijadikan tindakan hidup kepemimpinan yang dapat disebut sebagai gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dapat di teropong dari berbagai macam sudut pandang.
1.      Kekuasaan
Berdasarkan sudut pandang tingkah laku yang ditindakan seorang pemimpin, kekuasaan dapat secara otoriter, demokrasi, atau laissez faire.
2.      Tingkah laku
Berdasarkan sudut pandang tingkah laku yang ditindakan seorang pemimpin, terdapat lima tingkah laku gaya kepemimpinan, yaitu:
a.       Menunjukan alternatif pemecahan masalah dan apa yang harus dilakukan oleh kelompok
b.      Menjual keputusan dsengan meyakinkan kelompok bahwa keputusan tersebut paling baik dan harus dilaksanakan oleh semua anggota.
c.       Menguju kelompok melalui lemparan dan alternatif pemecahan masalah yang diambil setelah adanya reaksi dari kelompok.
d.      Menggabungkan diri dengan kelompok dalam arti berpartisipasi didalam kerja kelompok.
e.       Menyerahkan pada kelompok kekuasaan untuk mengambil keputusan tertentu dan mengakui keputusan tersebut.
Selain cara-cara tersebut, kepemimpinan dari sudut pandang kedepan (orientasi) terdapat dua gaya kepemimpinan, yaitu :
a.       Berorientasi pada pencapaian tujuan, walaupun suasana kerja tegang.
b.      Berorientasi pada pemeliharaan susana kerja yang akrab, walaupun tujuannya mungkin tidak tercapai sepenuhnya.

E.     Bentuk komunikasi dalam kelompok
Jalaluddin Rakhmat ( 1994: 152-153) menjelaskan bahwa bentuk komunikasi dapat di bedakan menjadi 2 klasifikasi yaitu:
1.      Kelompok deskriptif
Para ahli komunikasi kelompok menunjukkan tiga kategori kelompok yang besar yaitu:
a.       Kelompok tugas: dalam kelompok tugas kelompok melewati empat tahap yaitu: orientasi, konflik, pemunculan, dan peneguhan. Pada tahap pertama, setiap anggota berusaha saling mengenal, saling melengkap perasaan orang lain, mencoba menemukan peranan dan status. Ini adalah tahap pemetaan masalah. Pada tahap kedua konflik terjadipeningkatan perbedaan di antara anggota. masing-masing berusaha mempertahankan posisinya, biasanya menghubungkan diri dengan pihak yang pro dan kontra. Pada tahap ketiga, pemunculan orang yang mengurangi tingkat perbedaan pendapat yang ada.
b.      Kelompok pertemuan: pada tahun 1960-an para peneliti  menemukan kelompok pertemuan untuk mengembangkan diri dan membantu pertumbuhan diri. Orang yang memasuki kelompok pertemuan untuk mempelajari diri mereka dan mengetahui bagaimana mereka dipersepsikan oleh anggota lainnya.
2.      Komunikasi kelompok perspektif
Komunikasi kelompok dapat dipergunakan untuk menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, membuat keputusan, atau melahirkan gagasan kreatif, membantu pertumbuhan kepribadian setiap anggota kelompok.

F. Keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam BKp dan KKp
Siti hartinah (2009: 124-125) mengatakan dalam setiap kelompok, peranan pemimpin kelompok sangat penting dan menentukan. Peranan pemimpin tersebut disesuaikan dengan sifat dan tujuan kelompok. Meskipun peranan tersebut bisa berbeda-beda, jelaskan bahwa setiap pemimpin kelompok (dalam hal ini kenselor) harus menguasai dan mengembangkan kemampuan (keterampilan) dan sikap yang memadai untuk terselenggaranya proses kegiatan kelompok secara efektif. Keterampilan dan sikap tersebut meliputi:
1.      Kehendak mempelajari dan usaha untuk mengenal dan mempelajari dinamika kelompok, fungsi-fungsi konselor, dan hubungan yang baik antar orang-orang didalam suatu kelompok.
2.      Kesediaan menerima orang lain, yaitu orang-orang yang menjadi anggota kelompok, tanpa pamrih pribadi.
3.      Kehendak untuk dapat didekati dan membantu tumbuhnya hubungan yang baik antar anggota kelompok.
4.      Kesediaan menerima berbagai pandangan dan sikap yang berbeda, yang barangkali sangat berlawanan dengan pandangan pemimpin kelompok (konselor).
5.      Pemusatan perhatian terhadap suasana perasaan dan sikap seliruh anggota kelompok dan konselor sendiri.
6.      Penimbulan dan pemeliharaan hubungan yang baik antar anggota kelompok
7.      Pengarahan yang teguh demi tercapainya tujuan bersama yang telah ditetapkan.
8.      Keyakinan akan kemanfaatan proses dinamika kelompok sebagai wahana untuk membantu para anggota.
9.      Rasa humor, bahagia, dan rasa puas, baik yang dialami oleh konselor sendiri maupun orang lain.
Sehubungan dengan keterampilan dan sikap yang menyangkut hal-hal tersebut, peranan pemimpin kelompok dapat dijabrkan sebagai berikut:
1.      Pemimpin kelompok dapat memberikan bantuan, pengarahan, atupun campur tangan langsung terhadap kegiatan kelompok.
2.      Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaanyang berkembang dalam kelompok itu baik perasaan anggota-anggota tertentu maupun keseluruhan kelompok.
3.      Jika kelompok tersebut tampaknya kurang menjurus kearah yang di maksudkan, pemimpin kelompok perlu memberikan arah yang dimaksudkan.
4.      Pemimpin kelompok juga perlu memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.
5.      Pemimpin kelompok juga diharapkan mampu mengatur lalu lintas kegiatan kelompok sebagai pemegang aturan permainan (menjadi pendmai, mendorong kerja sama, dan kebersamaan).
6.      Selain itu, pemimpin kelompok harus bertindak sebagai penjaga agar apapun yang terjadi didalam kelompok tidak merusak ataupun mengikuti satu orang atau lebih anggota kelompok sehingga ia atau mereka menjadi menderita karenanya.


















BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Manusia adalah makhluk social. Sebagai makhluk social manusia membutuhkan interaksi yang dilakukan antar individu, akan terciptalah kelompok atau komunitas tertentu. Ada kebiasaan bahwa orang berkumpul dalam suatu kelompok karena mempunyai tujuan yang sama. Melalui kelompok individu mencapai tujuannya dan  hubungan dengan orang lainnya dengan cara yang inovatif dan kreatif.
Dalam dunia bimbingan konseling, berkelompok adalah dapat menjadi suatu sarana untuk membantu manusia dalam mencapai perkembangan serta menjadi terapi untuk mengatasi persoalan psikologis manusia.
2.      Saran


































KEPUSTAKAAN
Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingann Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Kurnanto, Edi. 2013. Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta
Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP Pers.

Rahkmat, Jalaluddin. 1994. Psikologi komunikasi. Bandung: Alfabeta.